Jakarta - Banjir bandang menerjang Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin, 14 Februari 2022 pukul 16.30 WITA. Terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut yang menyebabkan meluapnya air sungai di Kecamatan Alas.
Laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu, 16 Februari 2022, banjir sebelumnya berdampak di sembilan desa yang berada di tiga kecamatan.
Di antaranya Dusun Stowe Berang, Dusun Luar, Dusun Bater di Desa Luar, Dusun Penua, Dusun Tal, Dusun Brang Bage, Dusun Otak Desa di Desa Juranalas, Dusun Dalam di Desa Dalam, Dusun Pok, Dusun Krato di Desa Kalimango.
Dusun Marente Beru di Desa Marente, Dusun Jotang di Desa Baru, Dusun Galung di Desa Labuhan Alas Kecamatan Alas. Selanjutnya di Dusun Gontar II, Dusun Setober di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat, dan Desa Buin Baru di Kecamatan Buer.
Banjir bandang tersebut juga menyebabkan 671 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak sedang, 15 unit rusak berat, 3 unit jembatan putus, 5 ekor sapi hilang, 3 unit bronjong atau dinding penahan tanah rusak berat.
Baca juga: Empat Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Lombok Barat NTB
Kemudian, 6 unit beruga hanyut di taman wisata Marente, 40 meter pipa induk PDAM dan 50 meter pipa air hanyut, serta kurang lebih 1.000 m2 lahan pertanian dan perkebunan mengalami longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan koordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk pendataan. BPBD juga telah mendirikan dapur umum serta memberikan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak. Selama penanganan darurat berlangsung, personel TNI, Polri, dinas terkait serta relawan turut membantu dalam memastikan keselamatan warga.
Menurut monitoring prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Nusa Tenggara Barat pada Kamis, 17 Februari 2022 dan Jumat, 18 Februari 2022 masih berpeluang hujan lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Kajian tingkat risiko bencana banjir bandang inaRISK BNPB wilayah Nusa Tenggara Barat merupakan kategori sedang hingga tinggi.[]